Dengan naiknya BBM ini, mereka menilai menjadi yang paling terdampak lonjaknya harga bahan pokok tidak dapat dibendung . Sehingga, aksi itu merupakan ikhtiar agar BBM kembali normal.
Dalam aksinya, mereka terlihat membawa perkakas rumah tangga seperti jeriken, sapu, panci, dan saringan gorengan. Menurutnya ini merupakan simbol keputusasaan yang dilayangkan untuk pemerintah.
Salah satu peserta aksi, dalam orasinya menyuarakan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM bukan sebuah solusi. Karena menurutnya sifatnya sementara saja.
"Kita semua dengan tegas menolak kebijakan pemerintah soal bantuan BLT penganti subsidi BBM," terangnya.
"Kita tidak butuh BLT, karena analoginya seperti anak kecil jatuh tetapi dikasih eskrim. Hanya bersifat sementara tapi sakitnya masih terasa," pekiknya.
Anggota Dewan dari fraksi PKS Moch. Nurin. S.Pd. MM. Mengatakan " Aksi ini merupakan luapan apresiasi para emak akan kebijakan pemerintah soal kenaikan BBM, karena dengan kenaikan BBM imbasnya pada sembako dan kebutuhan pokok , jelas kesulitan ini untuk kebutuhan keseharian, semoga dengan aksi ini membawa dampak yang lebih baik".(Aan)