Gema Sholawat Habib Abdul Qadir Maulachailah bersama Al Falah hingga merinding

Redaksi

BANYUMAS, Faktajurnal.com - Gema Sholawat Habib Abdul Qadir Maulachailah bersama Al Falah (Ath Thahirriyah 2) hingga merinding dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H dan Tasyakuran di Harlah Majelis Dzikir dan Mujahadah Sabilul Ghafilin Ke-1, berlangsung di Komplek Al Falah Karang Klesem, Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Senin (13/11/2023) malam. 

Sholawat tersebut dihadiri para Habaib, Ulama, Kiai, Nyai, Gus, Ning, Ustadz, Ustadzah, Pengurus dan Santri Al Falah, Pengurus dan Santri Ath Thohirriyah Pusat, Pengurus MWC NU, PRNU Setempat beserta Banom NU, Lembaga NU, Forkopimcam, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat setempat, warga masyarakat sekitar, dan para pencinta sholawat. 

Sholawat dibuka dengan Istighatsah yang dipimpin langsung oleh Gus Muhammad Sa'dullah/Gus Sa'dun, do'a dipimpin oleh Abuya KH. Mohammad Thoha 'Alawy Al-Hafidz, dilanjutkan lantunan Sholawat bersama Habib Abdul Qadir Maulachailah. 

Gus Sa'dun, Pimpinan dan pengasuh AL Falah, kepada seluruh jamaah yang hadir menyampaikan bahwa kita semua wajib merayakan maulid nabi sebagai bentuk rasa kecintaan terhadap junjungan kita, panutan kita Nabi Muhammad SAW.

"Surga dan kenikmatannya sebagai keberuntungan bagi siapa saja yang bersholawat dan memohonkan selamat serta berkah atas Nabi dan syafaat Nabi Muhammad SAW," ungkapnya. 

Menurutnya, dengan momentum kegiatan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H ini, dapat mempererat tali silaturhami antar umat islam untuk tetap menjaga kekompakkan dan kepedulian terhadap sesama umat beragama. 

"Sedangkan bagi yang belum bisa hadir bisa mengikuti di channel https://www.youtube.com/watch?v=5CCYNhbBiaM," Imbuhnya. 

Selanjutnya, Mau’idhoh hasanah singkat oleh Habib Abdul Kadir Maulachailah menyampaikan bahwa, salah satu ciri dari muslim yang mencintai Rasulullah shalallahu alaihi wasallam adalah selalu bersholawat padanya. 

"Dengan bersholawat kepadanya, maka kita mengakui bahwa kita sangat mengidolakan Nabi shalallahu alaihi wasallam, sedikit demi sedikit hati yang akan tertutup itu akan terbuka, cahaya atau syafaat dari Rasulullah SAW akan dengan mudahnya masuk pada hati kita dan damai dalam mengarungi kehidupan," terangnya. 

Habib Ading menyebut, lantunan Sholawat yang menggema ini, semua ingin meraih syafa’at baginda Rosul. Semakin malam suasana kian larut, iringan musik hadrah dan lantunan sholawat menambah haru dan sejuk, syahdu dan terang benderang. 

"Rasulullah SAW adalah suri teladan yang sempurna, tak ada cela di setiap akhlaknya.Bnyak kitab, buku yang berisi tentang keluhuran pribadinya. Namun itu mungkin belum mampu menggambarkan dan melukiskan sepenuhnya tentang kemuliaannya," pungkas Habib Ading. 


Jurnalis :  (Djarmanto-YF2DOI -S@e).











3/related/default