![]() |
Jurnalis FJ |
Banyumas, Faktajurnal.com - Suasana di kediaman Turhamun, M.S.I dan lingkungannya, Jl. Jati RT.8 RW.2 Desa Kebocoran, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dibanjiri jamaah dari berbagai penjuru. Mereka akan hurmat rangkaian awal kegiatan Majelis sema'an Al Qur’an dan Dzikrul Ghofilin yang diselenggarakan oleh Jantiko Mantab Kabupaten Banyumas, Minggu (9/6/2024) pagi.
Para penghafal Al Qur’an, menjadikan kesyahduan tersendiri, kedamaian suasa pagi hari ba'da subuh, dengan lantunan ayat-ayat Al Qur’an 30 juz. Sejumlah penyimakpun dengan kekhusu’annya mengeja ayat demi ayat yang disimaknya dengan penuh mengharap berkah barokah dari majelis sima'an Al Qur'an.
Sohibul Bait (tuan rumah) kegiatan sema'an Al Qur’an dan Dzikrul Ghofilin Turhamun, M.S.I, ketika ditemui dikediamannya Senin (10/6/2024) dini hari menjelaskan, Jantiko Mantab itu adalah sebuah jamiyah dzikir,
"Karena namanya saja Jantiko kepanjangan dari Jamiyah anti koler. Sedangkan Koler sendiri itu artinya hal-hal yang tidak baik, sedangkan Mantab itu sendiri dari bahasa Arab yaitu Mantaba artinya barang siapa yang mau bertaubat." jelasnya.m
Sedangkan materi dari jam’iyah itu sendiri berupa semaan al Qur’an bil ghaib 30 juz dan Dzikrul Ghofilin, bertujuan berdzikir untuk mengingatkan mereka yang lupa.
Disampaikan Turhamun bahwa pertama kali majlis dzikir atau Jantiko Mantab Eks Karesidenan Banyumas di laksanakan di lingkungan rumah saya.
"Bertepatan dengan jadwal rutin atau selapanan Ahad Pahing malam Senin Pon, dan dihadiri para alumni pesantren al Falah Ploso Kediri yang tinggal di Kabupaten Banyumas dan sekitarnya, dan juga terbuka untuk siapa saja yang mau berzdikir" ungkapnya.
Alhamdulilah untuk majelis sema'an Al Qur'an Dzikrul Ghofilin Akbar kali ini, terus dilaksanakan secara rutin Ahad Pahing untuk wilayah Eks Karesidenan Banyumas, dan berjalanya waktu majelis ini bisa dite rima dan menikmati amalan di setiap gelaran Dzikrul Ghofilin.
Lautan Jama'ah yang hadir kali ini, bukan hanya dari kalangan Santri, Kiai, Nyai, Gus, Ning, tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, tetapi juga dari kalangan buruh, petani, pengusaha, karyawan dan juga unsur pemerintah dan lainnya.
Dikesempatan itu, salah satu putra kedua dari K.H Chamim Thohari Djazuli atau Gus Miek, K.H. Agus Sabuth Panoto Projo, juga sebagai penerus penanggung jawab majlis Dzikrul Ghofilin Jantiko Mantab, menjelaskan tujuan sima’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin adalah meniru para wali dahulu dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan dzikir-dzikir yang ada di dalamnya.
Juga menceritakan bahwa Gus Miek itu putra Kyai Jazuli yang suka berkelana sejak kecil. Memiliki kepandaian yang luar biasa, diberi karomah oleh Allah SWT. Sosok fenomenal, memiliki akhlak mulia, selalu menghormati orang lain tanpa memandang status sosial.
"Tujuan sima’an Al-Qur’an dan Dzikrul Ghofilin, karena kita itu selalu merasa susah atas kehidupan yang dijalani ini seperti ketika sakit menangis, kekurangan mengeluh, para waliyulloh tidak pernah gelisah tak pernah mengeluh dengan kehidupannya di dunia. Disinilah bedanya manusia biasa dengan para waliyulloh, maka perlu rutinitas doa dan dzikir secara rutin," terangnya.
Semoga dengan jantiko mantab ini dapat memberkahi kehidupan kita di dunia, semoga di mudahkan segala urusannya oleh Allah SWT, dan diampuni oleh Allah SWT hingga Yaumul Qiyamah bersama kasih sayang kemuliaan ridlo Allah SWT.
Sebagai informasi, majelis Sema'an Al-Qur’an Jantiko Mantab dan Dzikrul Ghofilin ini mulai digagas oleh Beliau Almarhum KH Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek dari Pondok Pesantren Al-Falah di Ploso, Kediri pada tahun 1982.
Majelis yang terus berkembang pesat ini, kemudian diteruskan oleh putra Gus Miek yaitu Gus Tajud dan Gus Reisy hingga saat ini. Kegiatan Sema'an Al-Qur'an ini dibaca oleh para penghafal Al-Qur’an yang diawali dengan shalat Shubuh berjamaah, hingga kemudian membaca Al-Qur’an dari juz awal hingga 30 juz, malamnya pembacaan Dzikrul Ghofilin, dzikir-dzikir, sholawat, Asma’ul Husna, syi’ir-syi’ir dan tawassul kepada 100 an wali-wali Allah SWT dan ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh K.H. Agus Ferry Husnul Ma'ab (Gus Ferry).
Kegiatan ditutup dengan semua yang hadir ber-mushafahah (bersamalan) dengan K.H. Agus Sabuth Panoto Projo dan K.H. Agus Ferry Husnul Ma'ab.(Djarmanto-YF2DOI).