Mentawai (FAKTAJURNAL) - Sekolah penggerak adalah satu wujud adanya keinginan negara yang lebih maju di bidang pendidikan, khususnya untuk menjadikan diri kepribadian peserta didik yang mandiri dan bisa menjadi jawaban tantangan zaman kedepannya.
Salah satunya SD Negeri 12 Cubadak Mentawai, Sekolah yang mendapat kepercayaan menjadi Sekolah Penggerak di Pariaman Timur, serta sekolah yang mulai menjadi Adwiyata di tingkat Nasional.
Hal itu, disampaikan Kepala Sekolah SD Negeri 12 Cubadak Mentawai Sumiarti. Dengan lulusnya kepala Sekolah Penggerak, tentunya menjadi tantangan kami di seluruh pendidik yang ada di dalam SD Negeri 12 Cubadak Mentawai.
"Melalui sekolah penggerak ini yang menganut sistem pembelajaran P5 tentunya melahirkan generasi yang mampu mengoptimalisasikan dan mengaplikasikan baik di lingkungan sekolah dan dilingkungan mereka tinggal," kata Sumiarti. Sabtu (01/07/2023).
Selain itu, kegiatan penanaman nilai P5 yang diadakan oleh kami dan pendidik dengan mengadakan gotong royong, pelatihan pildacil, tari, dan latihan menyanyi serta kepekaan lingkungan hidup di tempat meraka tinggal melalui program Adiwiyata.
Ditandaskan Sumiarti, bahwa program yang direncanakan oleh pemerintah pusat sampai daerah, tentunya program yang memiliki nilai penanaman nilai kepada peserta didik.
"Hal ini lah yang menjadikan kami lebih semangat, kreatif dan inovatif apalagi kami telah di percaya sebagai anggota Adiwiyata Nasional," imbuh Sumiarti.
Sumiarti menambahkan, hal tersebut menjadi nilai tambah semangat kami, dan menjadi tantangan bagi kami.
"Terpenting mewujudkan peserta didik sebagai agent of change, menjadi generasi penerus menyongsong cita-cita bapak Presiden Republik Indonesia," ujar Sumiarti.
Lebih lanjut Sumiarti mengatakan, kegiatan penanaman P5 dalam kurikulum merdeka tentunya bukan hanya penanaman semata, tetapi menjadikan anak yang peka pada lingkungan sekolah, masyarakat, dan berbakti kepada keluarga.
"Yang berpusat pada implementasi dan optimalisasi P5 dalam tatanan kehidupan peserta didik di lingkungan sekolah dan tempat mereka tinggal," tutup Sumiarti. (Alf).