 |
| Salah satu lokasi penjual abat keras tak berizin di Purbalingga |
Purbalingga, Faktajurnal.Com – Peredaran obat-obatan golongan G merk Eximer dan Tramadol kembali marak dilakukan oleh oknum pedagang yang berkedok kios, di sejumlah wilayah Kecamatan di Purbalingga, Jawa Tengah.
Praktek jual beli obat jenis golongan G tersebut, diduga menyalahi ketentuan izin edar, lantaran dalam aksinya berkedok kios bukan apotik resmi dengan perizinan yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah.
Eximer dan Tramadol adalah jenis obat keras golongan G yang penggunaannya harus dalam pengawasan dan resep dokter, karena apabila salah dalam penggunaan, akan menyebabkan efek samping pada kesehatan.
Bagi para pelaku usaha yang tanpa izin memperjual belikan kedua jenis obat golongan G tersebut, dapat dijerat dengan Pasal 196 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang kesehatan dengan ancaman pidana 10 tahun penjara, dan Pasal 197 UU Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Icus Susilo Ketua Umum Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) Sangga Langit yang juga penasehat Satgas Fast Respon Jateng, menyayangkan semakin maraknya peredaran dan penjualan Eximer dan Tramadol di wilayah Kabupaten Purbalingga.
“Mohon ada tindakan tegas dari APH dengan adanya peredaran obat keras yang peredaranya secara bebas. Harus ada izin jual seperti apotik, bukan toko yang tidak ada izin berkedok kosmetik,” tegas Icus Susilo.
Menurutnya jika hal tersebut dibiarkan, maka perkembangan bagi anak-anak muda yang lagi terbentuk karakternya akan terpengaruh, apabila sudah mencobanya dan kecanduan suatu saat mereka akan berkembang ke narkoba.
“Kita yakin orang-orang pemakai narkotika dan psikotropika awalnya memulai atau mencoba dengan barang zat adiktif seperti eximer dan minuman beralkohol. Maka kita jangan menyepelekan hal yang kecil akan bisa menjadi besar. Apabila kita semua menginginkan nagara ini selamat,” pungkas Icus Susilo.
Pewarta : (Her's).
Editor : (Sae).
