![]() |
Foto : FaktaJurnal Jurnalis |
FaktaJurnal.com Banjarnegara - Kamis 26 Juni 2025, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng mengadakan pasar murah di Kecamatan Batur Kab. Banjarnegara, musim Paceklik para petani holtikultura khususnya masyarakat Batur mulai resah dengan hasil panennya yang gagal panen, sehinga berakibat penurunan daya beli kebutuhan pokok menurun, untuk itu Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng mendapat perintah dari Gubernur Jateng Ahmad Lutfhi, segera mengadakan gerakan pasar murah di 472 titik yang tersebar di wilayah Jateng.
Di kesempatan itu, terlihat antusias ratusan warga Batur mengantri agar kebagian membeli kebutuhan pokok di pasar murah seperti, minyak 2 kg, beras 10 kg, gula pasir 2kg, 3 kg telur, bawang merah dan bawang merah.
Plh Camat Batur Slamet Mardiatmoko, S. Sos menyampaikan " Kami ucapkan terimakasih kepada pemerintah Provinsi Jateng dengan Program dari Dinas Ketahanan Pangan, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Batur yang saat ini mengalami penurunan daya beli, dengan adanya kegiatan ini sangat membantu sekali.
Slamet berharap, kegiatan ini agar terus di adakan agar masyarakat bisa terbantu dengan harga murah.
Di kesempatan lain, Plt Seketaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng Sri Brotorini, S.P saat wawancara dengan awak media mengatakan, " Kami mendapatkan tugas dari Bapak Gubernur Jateng melalui Dinas Ketahanan Pangan, untuk menyelengarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang saat ini di centralkan pada titik daerah petani Holtikultura, hal tersebut menjawab kebutuhan petani holtikultura, yang saat ini terlihat pada bulan April 120 poinnya dan pada bulan Juni menurun hingga 111 MTP, sehingga dengan data itu terindikasi petani holtikultura akan semakin melemah jangkauan pangannya menurun.
Masih Sri Brotorini, Maka dengan gerakan pangan murah tentunya sangat membantu perekonomian petani holtikultura, hal ini mengurangi pengeluaran dalam pembelian bahan pokok. Kegiatan pasar murah sudah berjalan di 473 titik seluruh wilayah Jateng, terutama yang mengalami IPH tinggi maka Indeks harga pangan naik otomatis ke jangkauan pangan masyarakat yang berpendapat kurang maka menyebabkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok.
Saat kegiatan tersebut Dinas Ketahanan Pangan membawa persediaan sebanyak beras 8 ton, telur 1 ton, minyak goreng 1000 liter dan Gula pasir 500 kg, terlihat habis terserap masyarakat.
Fauzi Kades Batur menambahkan, Rasa syukur yang luarbiasa kami sampaikan terimakasih kepada pemerintah Provinsi melalui Dinas ketahanan Pangan telah hadir di wilayah kami di Kecamatan Batur, terkait dengan masyarakat Batur adalah rata rata petani holtikultura harga jual saat ini menurun jelas pendapatan juga menurun dan produksi pertanian cukup tinggi.
Lanjut Fauzi, Kendala petani holtikultura saat ini adalah tanaman yang tidak mendapatkan subsidi pupuk, maka produksi pertanian holtikultura cukup tinggi, apabila harga produksi menurun maka petani banyak yang mengelus dada.
"Kami berharap kedepan petani holtikultura mendapat subsidi pupuk dan keberadaan pupuk mudah terjangkau dan harganya murah". Ujar Fauzi.
Penulis : Aan