FaktaJurnal.com Banjarnegara - Pembangunan Puskesmas 1 Wanayasa berjalan lancar, sejak peletakan baru pertama bulan Juni lalu, pembangunan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2025, dengan nilai kontrak Rp9,9 miliar yang dimenangkan oleh Cv Berkah Abadi.
Menurut Farid Ardhi, selaku Site Oprasional Manager (SOM) Cv Berkah Abadi, mengatakan bahwa pekerjaan konstruksi dimulai pada 28 Mei 2025, dengan masa pelaksanaan selama 195 hari kalender dan akan berakhir pada pertengahan Desember 2025.
Proyek pembangunan Puskesmas Wanayasa 1 Kabupaten Banjarnegara, terus berjalan dengan capaian progress fisik 11,28 %.
Sementara, per 15 Juli 2025, progress fisik pembangunan telah mencapai minggu ke-7 dari total pelaksanaan, menyisakan waktu efektif selama 146 hari.
“Progress minggu ke-7 per 15 Juli kemarin, sudah mencapai 11,28 persen. Rencana seharusnya adalah 13,65 persen, jadi memang ada keterlambatan sekitar 2,37 persen. Namun demikian, itu masih bisa dikatakan on progress karena keterlambatan itu ada di pekerjaan persiapan, bukan di pekerjaan struktur,” jelas Farid Ardhi, kepada wartawan, Rabu (16/7/2025).
Farid juga menjelaskan bahwa deviasi progress yang terjadi salah satunya disebabkan terkait alat pelindung diri (APD) dan alat bantu kerja yang belum seluruhnya digunakan.
“APD sesuai RAB (Rencana Anggaran Biaya) sebenarnya sudah kita siapkan. Hanya saja penggunaannya bertahap, karena tenaga kerja juga datang bertahap. Jadi kita tahan dulu, nanti kalau pekerjaan arsitektur sudah mulai masuk, akan kita luncurkan lagi distribusi APD-nya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa peralatan bantu seperti concrete pump (pompa beton) baru akan digunakan saat pekerjaan lantai dua dimulai. Karena saat ini pekerjaan masih berada di tahap awal struktur dasar, maka beberapa item pekerjaan masih belum masuk dalam perhitungan progress fisik.
Meskipun proyek berjalan lancar, namun tim di lapangan tetap menghadapi tantangan, terutama kondisi geografis dan cuaca di wilayah dataran tinggi Wanayasa yang tidak menentu.
“Kendala secara teknis sebenarnya tidak signifikan. Tapi karena ini daerah atas, cuaca berubah cepat. Mulai jam 12 siang sering mendung atau hujan ringan. Selain itu, pabrik readymix kan lokasinya di bawah, jadi pengiriman beton bisa memakan waktu dua jam untuk sampai ke sini. Tapi itu bukan masalah besar, hanya perlu penyesuaian jadwal saja,” jelas Farid.
Untuk material utama seperti pasir, pihak kontraktor memilih menggunakan pasir dari Kali Sapi. Menurut Farid, sesuai dokumen spesifikasi teknis proyek memang ada dua alternatif, yaitu pasir Kali Sapi atau pasir Tambi.
“Sampai saat ini kita pakai Kali Sapi, full, dan itu masih bisa di-cover penuh dari segi suplai. Tidak ada kendala distribusi atau ketersediaan,” ujarnya.