![]() |
Foto : acara program Rehabilisasi di Rutan kelas IIB Banjarnegara |
FaktaJurnal.com Banjarnegara - Program Rehabilisasi pemasyarakatan dan pembinaan kemandirian Rutan IIB Banjarnegara, kembali di gelar . Acara tersebut bertempat di aula Rutan pada Kamis (7/8/2025)., Acara dihadiri Bupati Banjarnegara Amelia Desiana, bersama Forkompinda Banjarnegara.
Program rehabilitasi dan pemasyarakatan di Banjarnegara berfokus pada pemulihan warga binaan, baik dari segi kesehatan maupun keterampilan, agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan lebih siap. Program ini melibatkan berbagai pihak seperti Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Rutan Banjarnegara, BNNK Purbalingga.
Dalam sambutannya Amelia Desiana Bupati Banjarnegara menyampaikan, kegiatan bukan hanya kegiatan seremonial saja, akan tetapi santri bisa kembali ke masyarakat dengan sebuah keahlian dan kalau bisa stakma negatif terhadap santri khusus ini harus dihilangkan agar mereka bisa bergabung kembali ke masyarakat.
Amelia Desiana juga berharap kepada seluruh lapisan masyarakat menjalankan tugas untuk pembinaan santri yang habis masa hukuman bukan hanya petugas rutan tapi tangung jawab kita semua, secara internal memberikan suport dari semuanya agar santri ini tidak kembali mondok, tentunya semua ini tergantung dari lingkungan yang dampak khusus.
Rehabilitasi berbasis tingkat ketergantungan
Program rehabilitasi dibagi menjadi tiga kategori (rendah, menengah, tinggi) untuk disesuaikan dengan kondisi dan tingkat ketergantungan masing-masing warga binaan.
Skrining dan asesmen awal
Sebelum memulai program, warga binaan akan menjalani skrining dan asesmen oleh tenaga profesional untuk menentukan jenis rehabilitasi yang tepat.
Rehabilitasi khusus saat ini masuk proses skrining dan asesmen oleh tenaga profesional dari BNNK Purbalingga dan Dinas Kesehatan (Dinkes) yang telah memiliki sertifikasi atau pengalaman pelatihan di bidang rehabilitasi , rehabilitasi Rutan Banjarnegara sebanyak 142 orang, yang masuk skrining Rehabilitasi pada bulan Januari sampai Juni sebanyak 19 orang.
Pelatihan keterampilan
Rutan dan Pemerintah bekerja sama untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada warga binaan, dengan tujuan agar mereka memiliki bekal untuk bekerja setelah bebas.
Di sesi wawancara, Amelia Desiana mengapresiasi kepala Rutan II B Banjarnegara dengan lahan yang terbatas ini dalam rutan, kepala Rutan berinisiatif adakan pelatihan bercocok tanam dan menyesuaikan ketrampilan para santri menurut fashionnya, kalau sukanya masak akan diberikan pelatihan memasak, sehingga kembali ke masyarakat santri tidak bigung melakukan apa, akan terapi sudah mempunyai bekal keahlian didalam Rutan.
"Soal sinergis stakeholder yang ada tentunya ada kerjasama seluruh pihak ada tempat tempat yang menampung, terutama citra santri ini pada umumnya habis keluar dari Rutan tentu negatif, jadi sulit mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan yang belum pernah masuk". Ujar Amelia Bupati Banjarnegara
kepala Lapas IIB Banjarnegara Dodik Harmono menambahkan, keberhasilan kemasyarakatan sejatinya tidak lepas dari peran pemerintahan dan stekeholder harus hadir di tengah mereka, keberhasilan itu memiliki tiga unsur yaitu petugas Pemasyarakatan, Pemerintah, Petugas Rutan sebagai pembinaan.
Kalau semua ini bisa bersinergi dan kolaborasi bagus, maka pemulihan akan berhasil, sejatinya Rutan dan lapas, pelayanan tahanan maupun warga binaan.
Selain itu, pihak Rutan juga menggandeng mitra dari instansi terkait dan pelaku usaha lokal untuk memberikan pelatihan secara berkala.
Dengan pendekatan ini, diharapkan keterampilan yang diperoleh benar-benar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan dapat membuka peluang usaha bagi para warga binaan setelah bebas.
"Pembinaan kemandirian merupakan bagian penting dalam proses pemasyarakatan. Kami ingin para santri binaan memiliki bekal keterampilan sehingga ketika selesai menjalani masa pidana, mereka mampu mandiri dan produktif di tengah masyarakat," ujar Dodik Harmono, selaku Kepala Rutan Banjarnegara.
(Aan)