Rapat Koordinasi Muspika Petarukan Dengan Kepala Instansi Lintas Sektoral

 

Jurnalis Rae

Fakta Jurnal Pemalang- Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Petarukan, hari ini, Rabu (8/3/2023), menyelenggarakan Rapat Koordinasi, bertempat di Pendopo kantor Kecamatan Petarukan. Kegiatan ini dimulai pada pukul 10.00 dan baru berakhir pada pukul 12.00. WIB.

Rakorcam dipimpin oleh Camat Andre Adi, dan diikuti anggota Muspika Petarukan, Danramil 03 Petarukan, serta jajaran pengurus MUI Petarukan, Kepala Desa se-wilayah Kecamatan Petarukan, juga seluruh perwakilan Sekolah di wilayah Petarukan serta perwakilan Dinas Instansi yang ada di wilayah Kecamatan Petarukan.

Dalam rapat Camat Andri Adi membeberkan soal program yang akan dilaksanakan kedepan, diantaranya soal pembangunan infrastruktur Dana Desa (DD) 2023. Tidak hanya itu, dia juga mengajak masyarakat untuk peduli dan gotong royong mengkrosok jalan Kabupaten yang rusak yang melintasi Desa-desa di wilayah Petarukan pada umumnya.

Dikesempatan itu, Kapolsek Agus Soleh dalam program pemerintah pihaknya selalu hadir, seperti mendampingi PKK kegiatan stunting di Desa-desa. Juga menghimbau kepada seluruh warga masyarakat berhati-hati jika menggunakan jalan raya Pantura maupun jalan desa. Karena banyak jalan yang rusak berlobang akibat intensitas hujan tinggi dan ditambah cuaca extrime.

"Untuk itu kami himbau agar waspada dijalan, karena sering terjadi laka lantas akibat jalan gelombang, paparnya.

Sementara Drs H. Sulton Abdulah, perwakilan MUI Kecamatan Petarukan, menyampaikan perihal persiapan pelaksaan bulan suci ramadhan. Karena itu dirinya mengingatkan kepada seluruh lapisan masyarakat dalam kegiatan ramadhan tahun ini, berjalan kondusif, nyaman, tertib dan lancar. Karena kita semua sebagai umat Islam dalam menunaikan ibadah puasa ramadhan tidak menginginkan hal buruk terjadi, imbuhnya.

"Menambahkan, demi toleransi yang tinggi, kegiatan usai sholat tarawih, tadarus supaya mengurangi suara toa pada waktu yang ditentukan, "misalnya waktu sudah menunjukan pukul 22: 00 malam setidaknya kita harus menggunakan suara dalam, "Yaitu salon dengan sepeker rendah atau tanpa sepeker, tutur Sulton.

"Selain itu, ibadah kita khusunya umat muslim disini diharapkan bisa menjaga kerukunan bersama serta mengatisipasi terjadinya keributan, Pungkasnya. (Rae/ )