Faktajurnal.com, Banyumas - Sanggar Asri Budaya di Desa Srowot Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas yang di dirikan oleh Ki Sumarsono dinilai kurang dapat perhatian pemerintah Kabupaten Banyumas.
Sanggar Kesenian Asri Budaya yang digunakan untuk melatih anak - anak, dewasa hingga orang tua,dibidang seni menabuh gamelan, perlu adanya renovasi atap dan lantainya.
Ki Sumarsono menyebut, mengajari latihan menabuh gamelan itu adalah merupakan budaya jawa, tanpa dipunggut biaya serupiahpun alias gratis.
"Dirinya akan terus membuka ruang kepada anak-anak untuk bisa berlatih kesenian selama masih mampu, tujuan utamanya hanya untuk nguri-uri kebudayaan daerah, untuk dilestarikan kepada anak-anak sebagai generasi berikutnya," kata Ki Sumarsono. Selasa. (27/06/2023)
Menurutnya, tempat Sanggar Asri Budaya membutuhkan perbaikan atap dan lantai serta fasilitas lainnya. Kami berharap dari dinas terkait di Kabupaten Banyumas bisa membantu agar Sanggar Asri Budaya tetap masih berdiri.
"Dirinya mengharapkan Kesenian yang ada di desanya tidak punah tergerus oleh zaman modern yang serba digital," ujar Ki Sumarsono.
Dia menambahkan, jika kesenian tabuhan gamelan Ini sampai tidak ada penerusnya dan tidak ada perhatian dari pemerintah sangat disayangkan.
"Alhamdulilah sejauh ini yang berlatih menabuh gamelan warga Desa Srowot dari anak- anak, dewasa hingga Ibu-ibu dan bapak-bapak yang masih menabuh gamelan secara rutin dan terjadwal," terangnya.
Ki Sumarsono menandaskan, semestinya pihak pemerintah terkait memberikan perhatian khusus pada sanggar kesenian gamelan Asri Budaya yang ada di Desa Srowot ini, agar terus bisa mendidik anak-anak berlatih menabuh gamelan.
Ia juga menyampaikan, dalam latihan di sanggar Asri Budaya juga ada anak umur 4 tahun bernama Aqilla sudah bisa menabuh gamelan dengan lancar.
"Ini merupakan hal luar biasa mengingat umurnya yang masih balita, ini juga merupakan mendidik anak agar tidak kebanyakan bermain Gadget," ujarnya.
Lebih lanjut, Ki Sumarsono memberikan kesempatan kepada siapapun yang mau berlatih menabuh gamelan. Dirinya membuka pintu lebar-lebar ke semua pihak dari anak-anak hingga orang dewasa. (Sae).