Aksi demo PDAM Padang Pariaman PW SEMMI Sumbar, dipersekusi dan diancam oknum ormas didepan aparat TNI/POLRI

Redaksi


Padang Pariaman (FAKTAJURNAL) - Puluhan mahasiswa dari Padang Pariaman dan Pariaman yang tergabung dalam organisasi Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI) melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Padang Pariaman, Jumat (23/6/2023).

Dalam aksinya tersebut, mereka menyoroti kinerja PDAM dan menuntut Bupati Padang Pariaman agar mengevaluasi kinerja Dirut PDAM beserta Dewan Pengawas. 

Rahman, korlap aksi demo yang juga salah satu pentolan Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia mengatakan, ada lima tuntutan yang dilontarkan dalam aksi tersebut.

"Ada lima tuntutan kami yaitu bupati mengevaluasi kinerja Dirut PDAM, mendesak PDAM transparan dalam keuangan, pelayanan Dirut saat ini buruk, copot Dirut saat ini dari jabatannya dan audit harta kekayaannya,"ungkap Rahman dalam orasi.

Dia juga mempertanyakan terkait PDAM yang mengaku merugi, sedangkan masyarakat membayar terus.

"Kami menilai adanya kejanggalan di PDAM. Mereka mengaku devisit sementara itu pelanggan selalu membayar," terangnya.

Menurutnya banyak laporan dari masyarakat, sepeti contohnya mereka membayar perbulannya Rp.400 rbu kalau dibandingkan dengan kota padang perbulannya hanya Rp.50 ribu. 

Selain itu, dalam ketidak adanya ketebukaan informasi PDAM Padang Pariaman, sebgai contoh websitenya sudah mati dan masyarakat juga kesulitan dalam akses info mengabitkan air sering mati dan malahan ada yang sampai berminggu minggu.

"Ini adalah bentuk ketidak becusan Dirut, yang mana beliau katanya sudah puluhan tahun berkecimpung diperusahaan ini, akan tetapi tidak ada pembenahan," imbuh Rahman.

Disisi lain ada salah satu kelompok diduga sedang menandatangani MOU bersama PDAM Padang Pariaman dan di lanjutkan apel sampai selesai, kelompok tersebut juga ikut melihat aksinya kami.

Dalam akhir aksi tersebutlah kelompok yang tadinya MOU dengan PDAM padang pariaman mulai menghampiri kami dengan nada yang keras, adanya sentuhan-sentuhan fisik serta adanya bahasa ancaman ( gua cari lo/ den cari ang). 

Lebih lanjut, Rahman menyampaikan, dalam aksi demonya, akhirnya akan membuat laporan dan mendatangi instansi atau pihak yang berwenang. (Alf).

3/related/default