Banjarnegara (FAKTAJURNAL) - Seorang pria berinisial TRI (67) warga Desa Sidarata Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara, benar - benar memilukan, pasalnya mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri (kendat) di pohon albasia. Senin (03/07/2023).
Saat awak media mengkonfirmasi Gunawan, Kepala Dusun (Kadus) Menggoro Desa Sidarata, pihaknya hanya menduga penyebab TRl mengakhiri hidupnya hingga meninggalkan dua orang anak dan satu istri, dengan cara gantung diri mungkin karena masalah himpitan ekonomi.
Kemudian awak media mendapatkan informasi dari Kanit Reskrim Polsek Punggelan Bripka Dwi Sulistio, dia menjelaskan, menurut istrinya TRI, seperti biasa ketika TRl di pagi hari ke ladang kapulaga miliknya dan biasanya jam 11.00 wib pulang untuk makan siang.
"Namun pada hari Sabtu tanggal 1 Juli 2023, TRI sampai jam 14.00 wib belum kunjung pulang, kemudian Istrinya Tri menyuruh RN anak pertamanya dan ditemani Karyono (67), ke kebun kapulaga miliknya," katanya.
Mereka kaget sesampainya di kebon kapulaga milik TRI, tepatnya di Wanalaba (Rt.01/Rw.03) TRI ditemukan sudah meninggal dunia dengan menggantung diri di pohon alba yang tidak terlalu tinggi.
Akibat kejadian tersebut, Kanitreskrim polsek Punggelan dan dr. Ibnu Karisman dari Puskesmas Punggelan II mendatangi tkp untuk melakukan identikasi korban.
'Hasil identifikasi korban di nyatakan tidak ada bekas kekerasan, dari tanda tanda orang gantung diri yaitu lidah menjulur dan dari alat kelamin mengeluarkan sperma," ujar Dwi Susilo.
Dwi Susilo menjelaskan, dengan ditemukannya korban yang murni akibat gantung diri maka pihaknya langsung menyerahkan korban ke pihak keluarga untuk di makamkan sebagaimana layaknya.
"Kami menghimbau kepada masyarakat, agar jika ada permasalahan dalam keluarga atau dengan permasalahan ekonomi seyogyanya di musyawarahkan dengan keluarga dan jangan mengambil jalan pintas, kita kan punya sgama berserah diri dan mengadulah kepada sang maha pencipta," pungkasnya. ( Rdi ).