Banyumas,Faktajurnal.com // Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menghadiri Lokakarya dan Konsultasi Publik Integrated City Planning (ICP) Kawasan Perkotaan Purwokerto yang digelar Badan Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah II di Aula Kecamatan Banyumas, Kamis (2/10/2025).
Acara yang berlangsung secara hybrid ini diikuti jajaran Kementerian PUPR, Bappedalitbang Banyumas, kepala OPD, akademisi, BUMN-BUMD, asosiasi pengusaha, hingga perwakilan masyarakat. Sejumlah pejabat eselon I Kementerian PUPR turut hadir secara daring.
Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah II, Airlangga Mardjono, menjelaskan bahwa ICP kini memasuki tahap kedua dengan fokus penyusunan kawasan percontohan atau pilot area. Beberapa lokasi yang diajukan antara lain Kota Lama Purwokerto, kawasan pendidikan Universitas Jenderal Soedirman, serta kawasan kota baru Gerilya–Sudirman.
Airlangga menilai Banyumas memiliki peluang besar menjadi pusat pertemuan ekonomi di Jawa Tengah, pusat pendidikan berkelas, sekaligus sentra produksi pangan tanpa meninggalkan fungsi konservasi dan kearifan lokal. Ia menekankan pentingnya penyusunan Demonstration of Investment sebagai dasar penawaran investasi dengan skema creative financing.
Bupati Sadewo dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan kota tidak bisa dilepaskan dari kejelasan delineasi ruang. Penyusunan batas wilayah menjadi langkah penting untuk mewujudkan perencanaan terpadu. Ia menyebut, rencana pembangunan ini semakin relevan dengan pembangunan Jalan Tol Pejagan–Cilacap yang akan membuka akses lebih luas ke Banyumas.
“Dengan dukungan dan sinergi yang kuat, saya yakin perencanaan kota ini tidak hanya berhenti pada tataran konsep, tetapi bisa diwujudkan dalam bentuk program dan investasi nyata bagi masyarakat Banyumas,” ujarnya.
ICP sendiri merupakan bagian dari National Urban Development Project yang menjembatani perencanaan tata ruang dengan realisasi investasi. Banyumas ditetapkan sebagai satu-satunya daerah percontohan ICP di Pulau Jawa dengan tiga arah pengembangan utama: kota pendidikan, kota wisata, serta pusat bisnis dan pemerintahan.
Melalui lokakarya ini, para pemangku kepentingan diharapkan menyepakati lokasi pilot area dan proyek utama yang akan menjadi motor penggerak ekonomi baru di Banyumas.(**).