![]() |
| Foto : Jurnalis FaktaJurnal.com |
FAKTAJURNAL.COM BANJARNEGARA – Mengakhiri tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memilih cara yang berbeda. Tidak ada dentuman kembang api atau panggung musik yang hingar-bingar.
Sebagai gantinya, Alun-alun Banjarnegara disulap menjadi pusat ekonomi rakyat melalui gelaran Pasar Rakyat 2025 yang resmi dibuka pada Senin pagi (29/12/2025).
Acara yang berlangsung selama tiga hari hingga 31 Desember ini menjadi panggung bagi 107 peserta, mulai dari pelaku UMKM, komunitas Desa Wisata, hingga penggiat ekonomi kreatif dan budaya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Tursiman, mengungkapkan bahwa konsep tahun ini sengaja dibuat sederhana namun sarat makna.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas bencana tanah longsor di Dukuh Situkung, Kecamatan Pandanarum, serta musibah yang menimpa saudara-saudara di Sumatera dan Aceh.
"Tahun ini kita tidak ada kembang api atau musik yang berlebihan. Kita ingin menonjolkan potensi UMKM dan kopi Dieng agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat," ujar Tursiman.
Sementara Bupati Banjarnegara dr. Amalaia Desiana mengatakan bahwa Pasar Rakyat ini menjadi Gerakkan Ekonomi Lokal dan ada instruksi menarik dari Bupati Banjarnegara dalam pembukaan acara ini.
Ia mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk "nglarisi" atau berbelanja produk di pasar rakyat ini.
Pada pasar rakyat ini bupati juga meminta agar ASN membelanjakan sebagian rezekinya untuk produk lokal seperti makanan rakyat.
Selain itu sebagai bukti partisipasi, ASN juga diminta mengunggah momen belanja mereka ke media sosial.
"Tujuannya jelas yaitu menggerakkan ekonomi rakyat dan menekan angka pengangguran melalui penguatan sektor UMKM, " Ujarnya.
Bupati menambahkan, puncak pergantian tahun pada malam 31 Desember akan diisi dengan kegiatan Banjarnegara Bersholawat.
"Ada saatnya bergembira, tapi ada kalanya kita meningkatkan keimanan. Kita ajak semua doa bersama agar tahun depan Banjarnegara dijauhkan dari bencana dan lebih sejahtera," Lanjutnya.
Bupati juga menyampaikan bahwa seluruh tenda dalam Pasar Rakyat ini dibiayai sepenuhnya oleh APBD 2025. Artinya, para pedagang tidak dipungut biaya sewa alias gratis.
Pemerintah berharap transaksi selama tiga hari ini mampu mendongkrak pendapatan masyarakat lokal secara signifikan.
"Bagi warga Banjarnegara yang ingin menikmati kuliner khas, kopi dataran tinggi, atau kerajinan tangan lokal, silakan kunjungi Alun-alun Banjarnegara sebelum tirai tahun 2025 resmi ditutup, " katanya. (red)


