![]() |
Laporan jurnalis FJ |
Banyumas, Faktajurnal.com - SMK Ma'arif NU 2 Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, melaksanakan workshop bertajuk "Analisis Sumber Daya dalam Pembelajaran Berbasis Teaching Factory" bertempat di Sekolah setempat, pada Kamis dan Jum'at (17-18/10/2024).
Kegiatan tersebut,menghadirkan pendamping nasional Dr Agus Salim dari Direktorat Vokasi sebagai narasumber utama, dan guru-guru produktif farmasi dan layanan Kesehatan dari SMK CBM Purwokerto, SMK Kesatrian 2 Purwokerto, SMK Baktihusada Sumpiuh, dan perwakilan dari Dunia Usaha dan Dunia lndustri (DUDI) setempat.
Kepala SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang, Zaenudin, S.Pd., M.Si., kepada awak media Kamis (17/10/2024) jam 17:00 WIB melalui jaringan telpon, menyampaikan bahwa Tahun 2024, SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang kembali mendapat kepercayaan dari pemerintah berupa bantuan pembelajaran berbasis pabrik (Teaching Factory/ TEFA), dengan skala pengimbasan bantuan Rp.1 Miliar, untuk jurusan farmasi dan layanan kesehatan.
"Bantuan TEFA ini digunakan untuk jurusan farmasi dan layanan kesehatan. Terselenggaranya model pembelajaran PBL yang mampu menghasilkan barang/jasa dan diserap oleh pasar juga dunia kerja," ungkapnya.
Zaenudin menyebut, siswa akan memiliki soft skill standar di dunia kerja, meningkatkan kemampuan siswa dalam menghasilkan produk berstandar, salah satu kewajiban lain adalah SMK Ma’arif NU 2 Ajibarang harus mengimbaskan kepada tiga SMK lain.
"Program bantuan ini terdiri dari worksop persamaan persepsi, pengembangan modul ajar, penyusunan assesmen dan evaluasi kegiatan," jelasnya.
Dalam pemaparannya Narasumber Dr Agus Salim menekankan pentingnya sinergi antara SMK dan DUDI.
"Sekolah harus mampu berpikir dan bertindak dengan pendekatan Asset-Based Thinking, bukan lagi menggunakan konsep Deficit-Based Thinking," tegasnya.
Dr Agus menambahkan, untuk 4 workshop, diantaranya :
1.Penyamaan persepsi.
2. Penyusunan bahan ajar.
3. Penyusunan instrument asesmen.
4. Evaluasi program.
"Bisa berdampak signifikan bagi sekolah-sekolah yang terlibat dalam implementasi Teaching Factory. Selain itu, keterlibatan DUDI diharapkan dapat berkontribusi dalam pengembangan, pemberdayaan, serta peningkatan produk pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan industri," tandasnya.
Dr Agus berharap, dengan adanya kolaborasi ini, akan mampu menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan industri, sehingga lulusan SMK dapat lebih siap menghadapi tuntutan dunia kerja yang dinamis dan kompetitif. Pewarta : (Djarmanto-YF2DOI).